Strategi Bisnis bagi Pemula


Assalammualaikum... Wr. Wb.

Hai Sahabat Rofiul Is-One.
Alhamdulillah kita berjumpa lagi dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dan dikumpulkan dengan orang orang sholeh yang senantiasa istiqomah dalam kebaikan... Aamiin.

Wahai Sahabat ku semuanya... Apakah kita sudah merenungkan Anugerah Dan Nikmat yang sudah dilimpahkan kepada kita Hari ini...?? 

Bagi pebisnis, khususnya pemula, dianjurkan untuk tidak produksi sendiri. Terutama untuk produk-produk yang biaya produksinya tinggi.

Kenapa? Karena umumnya pemula yang produksi sendiri akan goyah dari 2 sisi.

#Kualitas dan 

#harga. 

Biasanya tidak bisa sejalan.

Jika kualitas bagus, biasanya harga tidak bersaing.

Sebaliknya, jika harga dapat bersaing biasanya kualitas rendah.

Hanya mereka yang punya modal besar dan atau mereka yang punya pengalaman luas yang dapat menyeimbanginya.

Kualitas bagus, Harga bersaing, dan laku keras. Agak jarang ada pemula/anak muda yang dapat menyeimbangkannya.

Ada, tapi jarang.

Misalnya seperti Gazan Azka dengan Zanana Chips nya atau Sally Giovanny dengan Batik Trusmi nya. 

Muda, berkualitas, dan bersaing.

Tidak semua bisa di level seperti itu. Kebanyakan pebisnis, besar dari bisnis orang lain.

"Bahkan Rasulullah SAW pun besar dari bisnis orang lain (Termasuk salah satunya Siti Khodijah)"

Beliau tidak produksi sendiri. Beliau menjualkan barang dari saudagar lain. Iya, Rasulullah juga Reseller.

Enaknya, ketika seseorang jadi reseller arah geraknya lebih terarah. Why? Karena biasanya ada yang membimbing. Selain itu tidak perlu pusing-pusing produksi skala besar karena akan menghabiskan dana yang besar pula.

Mereka yang mendapat bimbingan risiko bisnisnya akan semakin kecil. Ibarat Anda pergi ke suatu daerah, katakanlah Papua. Kira-kira mana yang lebih aman dan cepat sampainya? Pergi dengan seorang tour guide yang memang sudah sering bolak-balik Papua, atau berangkat sendirian (sementara Anda belum pernah ke papua) ?

Sudah Jelas jawabannya!

Nah, salah satu tantangan seorang reseller ini adalah masalah stok. Idealnya seorang reseller harus selalu ready stock. Penjual bisa bersabar nunggu barang, tapi pembeli biasanya tidak sabar. Bisa-bisa karena kelamaan nunggu mereka malah pergi ke lain hati. Jadi pastikan selalu ready stock.

Jadi upayakan produk yang Anda jual harus unggul dan bersaing. Di samping itu upayakan ada yang membimbing secara aktif (mentor). Barang juga pastikan selalu ready stock. Jika stok kebetulan kosong, usahakan Anda mencari cara agar kebutuhan pelanggan terpenuhi. Sekalipun harus mengeluarkan biaya lagi.

Bagi saya tak masalah untung lebih sedikit atau bahkan rugi sedikit, dari pada kehilangan pelanggan selamanya.

Jadi bagi Anda yang sudah berada di bisnis yang benar harus bersyukur. Tidak semua orang bisa berada di jalur seperti ini. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Sip ya?

Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan Usaha kedepannya buat sahabat semuanya...

Rofiul Is-One

Comments